Gelato dan es krim sering dianggap sama. Padahal, es krim dan gelato adalah dua hal yang berbeda, meski secara kasat mata begitu tampak serupa.
Es krim adalah makanan penutup beku yang kaya lemak susu dan mengandung banyak udara karena diaduk cepat, sehingga teksturnya lebih ringan dan mengembang; sedangkan gelato adalah makanan penutup beku khas Italia yang lebih padat dan lembut karena kandungan lemak dan udara yang lebih rendah serta proses pengadukan yang lebih lambat.
Lebih dari itu, sebetulnya masih ada sejumlah hal yang menjadi perbedaan gelato dan es krim.
Mari kita ulas bedanya ice cream dan gelato dalam artikel ini!
1. Kandungan Lemak Susu
Perbedaan gelato dan es krim yang paling utama terletak pada lemaknya. Melansir Halodoc, lemak yang terkandung pada satu cone es krim sebesar 14-17 persen, sementara dalam porsi yang sama, gelato hanya 8 persen kandungannya.
2. Kandungan Udara
Dalam membuat dessert beku, udara sangat penting sebagai pembentuk tekstur. Nah, es krim mengandung udara yang lebih banyak karena diaduk dengan kecepatan tinggi.
Sebaliknya, gelato diaduk secara lambat, yang membuat udara masuk ke adonannya lebih sedikit.
3. Tekstur dan Kepadatan
Karena kandungan udara yang tinggi, es krim punya tekstur yang lebih ringan dan mengembang, serta memberikan sensasi lembut dan cepat meleleh di mulut.
Sementara itu, gelato dengan kandungan udaranya yang rendah, menawarkan tekstur yang lebih padat, silky, dan tetap lembut. Sebagai gambaran, rasanya seperti Anda ketika memakan pasta kental yang dingin.
4. Intensitas Rasa
Rasa menjadi perbedaan gelato dan es krim berikutnya. Gelato terasa lebih enak ketimbang es krim. Sebab, tingginya lemak dan banyaknya udara yang terkandung pada es krim akan ‘meredam’ rasa saat di mulut.
Jadi, rasa dari bahan es krim, misalnya vanila, cokelat, atau stroberi harus ‘bersaing’ melawan tingginya kandungan lemak susu.
Di sisi lain, karena gelato lemaknya rendah dan teksturnya padat, rasa dari bahan bakunya akan terasa lebih kuat.
5. Bahan Dasar Utama
Beda ice cream dan gelato juga dapat dilihat dari bahan dasarnya, yang meskipun hampir sama, tetapi proporsinya berbeda.
Es krim memakai lebih banyak krim sebagai bahan dibanding susu dan gula. Beberapa resep tradisional es krim yang premium juga menggunakan kuning telur untuk menambah kekayaan rasa dan konsistensi.
Sedangkan gelato lebih dominan bahan susu sebagai dan sangat jarang menggunakan kuning telur.
6. Kecepatan Pengadukan
Tekstur dan kepadatan yang dihasilkan es krim maupun gelato tak lepas dari cara pengadukan adonannya yang juga berbeda.
Es krim dibuat dengan mesin berkecepatan tinggi yang secara agresif mengaduk adonan, sehingga menghasilkan kristal es berukuran kecil dan memasukkan banyak udara.
Di sisi lain, gelato dibuat menggunakan mesin yang beroperasi pada kecepatan sangat rendah untuk menghasilkan kristal es yang lebih besar namun tetap lembut, sambil meminimalkan masuknya udara.
7. Suhu Penyajian
Ice cream dan gelato berlainan dalam hal suhu penyajiannya. Agar tetap kokoh dan stabil karena kandungan lemaknya yang tinggi, es krim disajikan dengan suhu yang lebih dingin, biasanya -18 derajat celcius.
Sementara itu, gelato disajikan pada suhu yang lebih “hangat”, yakni sekitar -12 sampai -15 derajat celcius.
Suhu yang tidak terlalu beku ini memungkinkan indra perasa kita lebih peka, sehingga rasa gelato lebih mudah terdeteksi oleh lidah.
8. Kecepatan Meleleh
Saat mengonsumsi gelato, Anda harus buru-buru menghabiskanya, bisa jauh lebih cepat meleleh begitu terkena suhu ruangan dan lidah Anda, serta kandungan lemak dan udaranya yang rendah, ditambah suhu penyajiannya yang lebih hangat.
Namun, hal ini tidak terjadi saat Anda menikmati es krim. Ia punya stabilitas yang lebih baik dan meleleh lebih lambat berkat kandungan lemak dan suhu beku yang sangat rendah.
9. Penyajian
Cara penyajiannya pun khas. Es krim biasanya disajikan dengan scoop bundar tradisional, membentuk bola yang kokoh. Gelato secara tradisional disajikan menggunakan sekop datar (spatula Italia) yang mendorong adonan dari wadah ke dalam kerucut atau cangkir, menciptakan tampilan yang lebih artistik, padat, dan bergelombang.
10. Asal Muasal
Perbedaan asal-usul keduanya sangat menarik untuk diketahui. Gelato adalah ciptaan asli dari tangan-tangan orang Italia pada abad ke-16 di Florence. Sedangkan konsep hidangan beku yang menjadi cikal bakal es krim memiliki sejarah yang jauh lebih tua, bahkan sudah ada sejak sekitar 4.000 SM di kawasan Mesopotamia, di sepanjang Sungai Eufrat.
Kala itu, bangsawan kuno sudah membangun rumah es untuk mendinginkan diri. Konsep hidangan dingin ini kemudian berkembang, dibawa dari Tiongkok Kuno melalui Jalur Sutra, hingga akhirnya Marco Polo membawa resep beku tersebut ke Italia.
Oleh karena itu, es krim (dalam bentuk modernnya) menjadi populer di banyak negara, terutama Amerika Serikat dan Eropa Barat, sementara gelato tetap identik sebagai mahakarya kuliner khas Italia.
11. Penggunaan Pengemulsi
Untuk menjaga konsistensi bentuk dan tekstur, es krim komersial sering kali mengandalkan penstabil dan pengemulsi untuk mencegah kristal es menjadi terlalu besar dan mempertahankan bentuknya.
Sedangkan gelato cenderung menggunakan penstabil dalam jumlah yang sangat sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Gelato lebih mengandalkan komposisi susu, gula, dan adonan yang sempurna (dengan pengadukannya yang lambat).
12. Sensasi Saat Dimakan
Sensasi akhir di mulut adalah pembeda terbesar antara gelato danes krim. Es krim memberikan sensasi dingin menusuk, creamy, dan ringan yang cepat mencair. Sementara itu, gelato terasa dingin yang lebih lembut, padat di mulut, dan sedikit kenyal. Tekstur unik ini membuat gelato akan “berlama-lama” di mulut saat dinikmati.
Jadi, itulah perbedaan gelato dan es krim yang kerap dianggap sama. Nah, agar Anda lebih mengenal es krim, kami juga telah mengulas jenis-jenis es krim yang ada di dunia, lo, MOMO Friends. Bagaimana, sekarang Anda sudah tahu bedanya gelato dan es krim, ‘kan