Mengenal Croissant: Asal-Usul, Bentuk, dan Rasanya yang Lezat

Croissant sering jadi buah bibir di media sosial lantaran cara pelafalan namanya yang tak pernah gagal membagi para warganet menjadi dua kubu: tim kwasong dan kroisan.

Namun, di samping itu, kita tidak bisa menyangkal bahwa croissant memang jadi pastry khas Prancis dengan bentuk yang unik, serta punya rasa renyah dan lembut dalam satu gigitan. 

MOMO Friends sudah pernah mencoba croissant saat berada di kafe maupun toko kue? Jika belum dan penasaran namun masih ragu dengan rasa, atau bahkan malu karena takut salah melafalkan namanya, Anda tidak sendiri.

Setelah membaca artikel ini, Anda punya keyakinan penuh tatkala ingin mencoba croissant. Jadi, jangan pergi dulu, ya!

Apa Itu Croissant?

Croissant (baca: kwasong) adalah roti berlapis dan bermentega asal Prancis yang sangat populer; sering dimakan saat sarapan atau sebagai camilan.

Anda sangat mudah menemukan roti ini ketika berada di kafe maupun bakery, sebab menawarkan rasa yang gurih dan lezat, sehingga cocok untuk menjadi camilan, menu sarapan, atau teman saat Anda minum kopi maupun teh.

Meskipun identik dengan Prancis, akar sejarah croissant sebenarnya berada di Austria, dari kue bernama kipferl. Kipferl inilah yang kemudian disempurnakan di Prancis menjadi croissant modern yang kita kenal saat ini.

Polemik “Kwasong atau Kroisan?”

Menurut KBBI, “croissant” telah resmi menjadi kosakata Bahasa Indonesia dan dilafalkan “kroisan”.

Menurut pemaparan Dwi Susanto dosen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, seperti yang dilansir dari Kompas.com, pelafalan croissant bergantung pada bahasa yang digunakan.

“Kalau tulisannya masih dalam Bahasa Prancis, maka dibaca dengan Bahasa Prancis (kwasong)”, ungkapnya pada Senin (1/5/2023).

Jika sudah diserap KBBI, tambahnya, cara membacanya sesuai dengan aturan Bahasa Indonesia (kroisan).

Jadi, MOMO Friends tidak perlu ragu menyebut keduanya, sebab tidak salah sama sekali. 

Cara Pembuatan Croissant

Karakteristik kroisan adalah renyah saat digigit, dan bagian dalamnya sangat lembut ketika dikunyah.

Keunikannya ini tentu tidak luput dari metode pembuatannya yang juga cukup beda dengan roti lainnya. Berikut tahapan membuat croissant yang bisa Anda tiru di rumah:

Bahan-bahan:

  • Tepung Roti (Tepung terigu protein tinggi)
  • Mentega (Pilih yang kadar lemaknya tinggi)
  • Susu dan Air (Dingin lebih baik)
  • Ragi (Untuk membuat adonan mengembang)
  • Gula dan Garam

Prosesnya cukup panjang, tapi mari kita bagi menjadi tiga tahap:

1. Membuat Adonan Dingin

  • Campur semua bahan adonan (kecuali mentega untuk lapisan), kemudian aduk hingga rata. Jangan terlalu lama menguleni, ya, MOMO Friends.
  • Bentuk adonan menjadi kotak atau persegi, bungkus rapat, lalu dinginkan di kulkas semalaman agar keras. Adonan yang dingin adalah rahasia utama croissant yang sempurna.
  • Siapkan mentega khusus untuk lapisan dan pipihkan menjadi bentuk persegi panjang rapi. Tak lupa, diamkan sampai dingin dan agak keras.

2. Melipat Mentega Berulang Kali (Laminasi)

Ini adalah bagian paling penting. Tujuannya adalah membuat mentega dan adonan menjadi lapisan-lapisan tipis yang terpisah.

  • Ambil adonan dingin, gilas agak lebar. Letakkan balok mentega kecil di tengah, lalu tutup sepenuhnya dengan melipat adonan dari atas dan bawah, seperti membungkus hadiah.
  • Gilas adonan bungkusan tersebut memanjang dengan rolling pin. Lipat adonan menjadi tiga bagian (seperti melipat surat).
  • Dinginkan adonan lagi di kulkas selama 30-60 menit. Lalu, ulangi lagi proses melipat (bisa dengan lipatan 4 kali) dan dinginkan.

Tips: Proses melipat dan mendinginkan ini bisa dilakukan 2-3 kali. Semakin banyak lipatan, semakin banyak lapisan renyah yang Anda dapatkan.

3. Membentuk dan Memanggang

  • Gilas adonan yang sudah selesai dilipat hingga tipis. Potong menjadi bentuk segitiga-segitiga panjang.
  • Ambil satu segitiga, lalu gulung erat dari bagian yang lebar ke arah ujung runcing. Lengkungkan sedikit ujungnya hingga menyerupai bulan sabit.
  • Letakkan croissant yang sudah dibentuk di loyang dan biarkan di suhu ruangan (disebut proofing) selama 1–2 jam sampai ukurannya mengembang dan terlihat ringan/berongga.
  • Olesi permukaan croissant dengan kuning telur kocok (agar mengkilap dan berwarna cokelat). Panggang di oven panas hingga lapisan-lapisan terbuka dan warnanya cokelat keemasan.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menonton pembuatan croissant melalui video berikut:

Nah, jadi itulah serangkaian informasi seputar croissant yang bisa Anda ketahui. Sekarang, Anda sudah tahu cara baca croissant, berikut dengan karakter rasa, hingga cara membuatnya.

Kini, rasa penasaran Anda sudah mulai terjawab. Selanjutnya, kunjungi kedai kopi atau bakery, salah satunya MOMOYO Bakery, dan pesanlah croissant. Selamat mencoba, MOMO Friends!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *